Decision Support Systems
Dalam organisasi pada umumnya, keputusan termasuk dalam salah satu kategori berikut. Keputusan terstruktur, atau tugas yang dapat diprogram, dapat diotomatisasi karena terdapat prosedur operasi standar yang jelas untuk jenis keputusan ini. Masalah pencatatan, penggajian, dan inventaris sederhana adalah contoh tugas terstruktur. Teknologi informasi merupakan alat pendukung utama untuk pengambilan keputusan terstruktur.
Keputusan semi terstruktur tidak didefinisikan dengan baik oleh prosedur operasi standar, namun mencakup aspek terstruktur yang mendapat manfaat dari pengambilan informasi, model analitis, dan teknologi sistem informasi. Misalnya, penyusunan anggaran memiliki aspek terstruktur dalam menghitung persentase dana yang tersedia untuk setiap departemen. Keputusan semi terstruktur sering digunakan dalam peramalan penjualan, persiapan anggaran, analisis perolehan modal, dan konfigurasi komputer.
Keputusan tidak terstruktur biasanya merupakan keputusan sekali pakai, tanpa prosedur operasi standar yang berkaitan dengan keputusan tersebut. Intuisi pengambil keputusan memainkan peranan yang paling penting, karena teknologi informasi hanya memberikan sedikit dukungan terhadap pengambilan keputusan. Area yang melibatkan keputusan tidak terstruktur meliputi penelitian dan pengembangan, perekrutan dan pemberhentian, serta pengenalan produk baru.
Keputusan semi terstruktur dan tidak terstruktur merupakan tantangan karena melibatkan banyak kriteria, dan seringkali pengguna harus memilih antara tujuan yang saling bertentangan. Misalnya, seorang manajer mungkin ingin memberikan kenaikan gaji kepada karyawannya untuk meningkatkan semangat kerja dan meningkatkan retensi karyawan namun diminta untuk mengurangi total biaya produksi. Kedua tujuan ini saling bertentangan, setidaknya dalam jangka pendek. Berbagai jenis sistem informasi telah dikembangkan untuk mendukung aspek dan jenis keputusan tertentu.